Masak Kelihatan Belahan Dada Dibilang Porno? itulah yang dikatakan bams samson ?
Beberapa tahun belakangan ini, bioskop Tanah Air dibanjiri film lokal berbumbu seks. Vokalis Samsons, Bams, memprotes kategori film esek-esek. Katanya, kalau cuma kelihatan belahan dada, masak dibilang porno.
"Namanya film biar bagaimana pun bakal ke arah situ. Kalau lihat ada sedikit belahan dada kelihatan, terus dibilang porno, ya susah sekali. Itu kan sama saja menyempitkan pola pikir," ujar Bams di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (7/1/2010).
Menurut Bams, yang jadi momok di perfilman Indonesia bukan hanya film berbau porno. Tapi juga gempuran film horor yang begitu mendominasi studio bioskop.
"Anak kecil melihat film horor saja menurut gue salah. Seperti nonton film kuntilanak atau apalah yang seperti itu. Jadi, sudah saatnya film itu dipeta-petakan kalau arahnya sudah seperti itu," jelas mantan pacar Nia Ramadhani ini.
Mempetakan film yang dimaksud Bams adalah mengkategorikan mana film yang aman ditonton semua umur, hingga film yang seharusnya ditonton 17 tahun ke atas. Seperti misalnya film horor atau film yang mengumbar tubuh perempuan.
"Misalnya, kalau mau nonton harus menunjukkan kartu identitas. Tahu sendiri kan kebobrokan film Indonesia. Pemerintah seharusnya bisa mempeta-petakan film untuk anak dan dewasa," harapnya.
Seperti diketahui, perkembangan film horor berbau porno semakin marak. Yang terbaru adalah film Air Terjun Pengantin yang dibintangi Tamara Bleszynski dan Suster Keramas yang dibintangi bintang porno Jepang Rin Sakuragi.
Kabarnya, dipicu film Air Terjun Pengantin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sensor Film (LSF) bersitegang. MUI berencana menarik perwakilannya di LSF karena kecewa melihat maraknya film-film berbau porno yang diloloskan LSF. (okezone)
No comments:
Post a Comment