Monday, July 13, 2009

The Tarix Jabrix II

Geng motor santun The Tarix Jabrix yang beranggotakan Caca Sutarya alias Cacing (Tria Changcut), Mulder (Dipa Changcut), Dadang (Erick Changcut), Ciko (Alda Changcut), Coki (Qibil Changcut) telah lulus SMA dan tertarik untuk kuliah di Jakarta dengan segala kelebihan yang ditawarkan di kota metropolitan tersebut.





Karena belum pernah menyambangi kota Jakarta, geng The Tarix Jabrix minus Dadang nekat ke Jakarta membawa motor kesayangan mereka masing-masing, wajar untuk mencari tempat kos saja sampai berputar-putar di jalan yang sama.


Beberapa hari di Jakarta, empat lelaki ini seperti berada di lingkungan yang asing, sebagian besar orang Jakarta ternyata berperilaku cuek, tidak ramah terhadap mereka, hal itu yang membuat hati mereka terhentak. Sampai suatu hari mereka bertemu dengan tukang sampah, aneh tidak ada satu pun yang yang membantu, "gotong royong sudah tidak ada lagi di kota ini," gerutu salah satu geng Tarix Jabrix ini.


Agar bisa menyesuaikan kondisi kota yang semrawut dan tidak meminggirkan kaum motoris, Cacing memberikan ide kepada teman geng lainnya agar beralih dari motor ke mobil, namun tentangan keras muncul dari Mulder, karena menurut penunggang motor Honda CBR 150 cc ini, Tarix Jabrix sejatinya adalah geng motor bukan geng mobil, dan perpecahan pun terjadi, Ciko dan Coki ternyata lebih memihak kepada cacing, mereka bertiga terpaksa harus menjual motor untuk mendapatkan mobil yang diidamkan.


Saat Cacing, Ciko dan Coki sudah mendapatkan mobil yang pas untuk mereka bertiga, di sinilah kebersamaan geng Tarix Jabrix dipertanyakan kembali, pasalnya Mulder pun tidak ingin lagi bergabung dan lebih memilih jadi pembalap liar


Namun tidak disangka suatu waktu ada beberapa perempuan yang hadir di kehidupan Ciko, Coki, dan Cacing yaitu si kembar Lala (Winda Agustini Putri), Lili (Windi Agustina Putri), dan Malinka (Joanna Alexandra) bisa membuat Mulder kembali lagi bersama teman-temannya.


Karena ada satu kasus penculikan yang korbannya adalah adik bungsu Lala dan Lili bernama Donadoni (Umay Shahab), ternyata dalang penculikan tidak lain adalah Valent (Raymod Y. Tungka) geng motor yang cukup ditakuti menyewa Bruno (Judika) dan Sarah (Duma R. Silalahi) sebagai eksekutor di lapangan.


Di sinilah Klimaks geng Tarix Jabrix bahu membahu berupaya melalukan penyelamatan terhadap Donadoni. Gotong royong di antara mereka pun terjalin lagi.


Film arahan sutradara Iqbal Rais ini mengadopsi lelucon-lelucon yang memang endemik di dalam jiwa para personel The Changcuters. Tidak perlu arahan yang berarti, kebiasaan Tria, Dipa, Erick, Alda dan Qibil memparodikan hidup keseharian, membuat mereka memang gape bermain di genre komedi.


Film ini lebih didedikasikan untuk para remaja SMP dan SMU khususnya para Changcut Ranger yang lama menanti sequel The Tarix Jabrix pertama yang cukup sukses mengangkat para pria asal Bandung ini menjadi salah satu grup band yang punya keunikan tersendiri.


Namun sayang, Tria yang begitu lepas ?memainkan' candanya tiap ada kesempatan di depan orang termasuk wartawan, di film ini terasa kaku, seperti masih ada beban yang membuatnya tidak maksimal memainkan tokoh Cacing.


Apalagi ending film yang cukup memaksakan cerita yang harus berakhir dengan kehadiran kembaran Milinka yang tiba-tiba menerima Mulder sebagai kekasihnya, sebelumnya kembaran Milinka adalah tokoh misterius di film ini berperan sebagai Night Warrior salah satu pembalap liar yang pernah mengalahkan Mulder.


Produksi : PT. Kharisma Starvision Plus.

Sutradara :Igbal Rais

Produser : Chand Parwez Servia


Pemain :

Tria Changcut (Caca Sutarya alias Cacing)

Alda Changcut (Ciko)

Qibil Changcut (Coki)

Dipa Changcut (Mulyana Derajat alias Mulder)

Erick Changcut (Dadang)

Malinka (Joanna Alexandra)

Judika (Bruno)

Raymond Y. Tungka (Valent)

Duma R. Silalahi (Sarah)



Lihat juga sinopsis harry potter 6

No comments:

Post a Comment